Jumat, 29 April 2016

CERITA SECANGKIR KOPI

Cerita secangkir kopi...

Malam kian berlalau tergusur oleh waktu..
Gemericik air dikala menyambut menyambut Fajar Pagi ....
Suara burung perkutut pun seakan bersajak irama sahdu...

Mataku enggan berpaling dari sebuah kisah di tv pagi itu...
Dibalik tirai Kerangkeng Hitam yang dianggap sampah...
Dibalik sebuah kisah dari Bangkai Cerita Dunia ...
Owhh sedih haru atau trenyuh saja...

Ohh tidak... Seorang terdakwa mati pun masih mampu meneteskan kesedihan...
Jatuh dalam pelukan bidadari kecil menjadikan sebuah cerita manis...
Dalam detik ahir mata mengingat kenangan akan orng yang pernah ada...

Cahaya Kematian berbalut dengan Penyair Kematian seakan bersenggama..
Dekat begitu lekat,,, datang dan tanpa tertunda..
Dikala tawa berganti senyuman berubah keheningan...

Owhhh...ooo..www... Terbesit alam setelah ini...
Akan seperti apa saya disana...
Berbuat apakah nantinya saya...
Adakah teman sahabat dan saudara yang bisa saya ajak bercanda dan berbincang...

Abadi.. Sampai kapan dalam lorong gelap sepi sendiri...
Saat raga di dalam gundukam tanah...
Apa yang akan saya perbuat...siapa teman saya... Dimana tetangga dan saudara saya...

Mungkin saat mata masih belom usai berkedip masih dlada saat membenahi...
Hapus pertikaian,hilangkan ego....
Rubah perselisihan dan jatuhkan sok berlebihan...
Esok semua sirna,, kalau kita tak mampu membayangkan maka cukup diam dan berangguk

Maafkan oh maafkan saudara jauh dekatku, teman,sahabat,tetanggaku,dan kepalsuan dalam dunia kepedihan...

Tak mampu mengelak namun tak kuasa berontak....
Semongga secangkir kopi pahit mampu menurunkan kewarasan seperti nikmatnya kala bercumbu dengan lidah dan keadaan....

Senin, 25 April 2016

FILOSOFI ANGKA JAWA

FILOSOFI ANGKA JAWA

Filosofi bilangan dalam jawa. Dalam bahasa Indonesia :
21 Dua Puluh Satu,
22 Dua Puluh Dua,...s/d
29 Dua Puluh Sembilan.
Dalam bhs Jawa tidak diberi nama Rongpuluh Siji,
Rongpuluh Loro, dst; melainkan
Selikur, Rolikur,...s/d Songo Likur.

Di sini terdapat satuan LIKUR
Yang merupakan kependekan dari (LIngguh KURsi), artinya duduk di kursi.
Pada usia 21-29 itulah pada umumnya manusia mendapatkan “TEMPAT DUDUKNYA”, pekerjaannya, profesi yang akan ditekuni dalam kehidupannya;

Ada penyimpangan pada bilangan 25, tidak disebut sebagai LIMANG LIKUR, melainkan SELAWE.

SELAWE = (SEneng-senenge LAnang lan WEdok).
Puncak asmaranya laki-laki dan perempuan, yang ditandai oleh pernikahan.
Maka pada usia tersebut pada umumnya orang menikah (dadi manten).

Ada penyimpangan lagi nanti pada bilangan 50.
Setelah Sepuluh, Rongpuluh,
Telung Puluh, Patang puluh,
mestinya Limang Puluh.
Tapi 50 diucapkan menjadi SEKET.
SEKET (SEneng KEthonan : suka memakai Kethu/tutup kepala topi/kopiah). Tanda Usia semakin lanjut, tutup kepala bisa utk menutup botak atau rambut yg memutih karena semirnya habis...
Di sisi lain bisa juga Kopiah atau tutup kepala melambangkan orang yang seharusnya sdh lebih taat beribadah...!
Pada usia 50 th mestinya seseorang seharusnya lebih memperbanyak ibadahnya dan lebih berbagi untuk bekal memasuki kehidupan akherat yg kekal dan abadi...!.

Dan kemudian masih ada satu bilangan lagi, yaitu 60, yang namanya menyimpang dari pola, bukan Enem Puluh melainkan SEWIDAK atau SUWIDAK.
SEWIDAK (SEjatine WIs wayahe tinDAK).
Artinya : sesungguhnya sudah saatnya pergi. Sudah matang...
Hrs sdh siap dipanggil menghadap Tuhan..

Semoga bermanfaat smoga tetap sehat semangat walau meh SWIDAK

*yg merasa sewidak punjuL tidak boleh complain.... sambiL nutup kamus bahasa jawa.....yang gak bs bahasa jawa jangan nangis....

#--ELING lan WASPODO--#